Salatiga - Babinsa Penawangan Koramil 15/Klepu jajaran Kodim 0714/Salatiga menghadiri Penyuluhaan Stunting dan Sex Education Pada Anak Usia Dini yang diselenggarakan oleh Mahasiswa UNNES Semarang di Balai desa Penawangan kecamatan Pringapus kabupaten Semarang,Minggu (01/11)
Materi Stunting yang disampaikan oleh Rista Pratiwi memberikan pemahaman bahwa kondisi di mana pertumbuhan anak terganggu akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Gizi buruk penyebab stunting pada anak ini bisa diakibatkan gizi buruk pada ibu maupun pada anak dalam masa vital tumbuh-kembangnya.
"Dampak stunting pada anak umumnya menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seumurannya. Selain berdampak pada tinggi badan, kemampuan belajar anak cenderung lebih rendah serta anak jadi rentan terhadap penyakit"ujarnya
Penyebab dari Stunting antara lain Kadar Gizi Buruk Sejak Masa Kehamilan,Lingkungan Tidak Mendukung,Kurangnya Makanan Pendamping ASI (MPASI),Masalah Kebersihan Makanan dan Air ,Tidak Mendapat ASI Eksklusif,Infeksi,serta Lingkungan yang Tidak Higienis.
"Ironi nya stunting sering dianggap sepele di kalangan masyarakat. Padahal, pertumbuhan tinggi seorang anak berfungsi sebagai penanda berbagai kelainan patologis yang terkait dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas"tutupnya
Iffa Syariffatun dalam pembahasan tetntang Sex Education pada anak usia dini menekankan Hal itu wajib dilakukan dengan tujuan agar para remaja dapat terhindar dari dampak negatif perkembangan teknologi seperti pergaulan bebas dan nikah usia dini.
"Di era sekarang ini sudah banyak pemberitaan publik di semua media akhir-akhir ini tentang kejahatan seks terhadap perempuan dan anak di bawah umur, seperti kenakalan remaja mulai dari balap liar, narkoba dan seks bebas serta tindak kriminalitas yang melibatkan pelajar," jelasnya.
bahwa pergaulan bebas dan nikah usia dini sebagian besar sering terjadi pada para remaja usia produktif, maka itulah perlunya bimbingan dan arahan sejak dini terhadap generasi muda baik secara formal maupun informal.
"Hal ini terjadi dikarenakan Banyak orang tua yang tidak memiliki pemahaman mengenai sex education sehingga seringkali terabaikan oleh orang tua. Tidak sedikit juga masyarakat yang merasa tabu atau tidak layak membahas mengenai sex kepada anak usia dini"tegasnya.(Pendim0714)
0 comments:
Post a Comment